Tempatnya Hobies, Peternak dan Pecinta Kelinci Mencari Info dan Kelinci Berkualitas di Kota Palembang. Kami juga menyediakan Obat-obatan dan pakan kelinci dengan harga yang terjangkau. cp: Abu Syafwan email: safwanabu0@gmail.com, G-talk : safwanabu0@gmail.com, Facebook : kelinciwongkito atau abu syafwan phone: 081 220 247 414 Beberapa Gbr di Blog ini ada yg diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya. Tks

0212345545

0212345545

113-00-0644220-0

113-00-0644220-0

Kandang Galvanis

perlengkapan kandang

Obat Scabies Minum

Pelet Kelinci

Senin, 21 Februari 2011

Bahan Untuk Membuat Pelet


Pelet kelinci adalah merupakan salah satu konsetrat yang dibutuhkan kelinci . Apakah konsentrat itu? konsentrat adalah bahan pakan dengan nutrisi tinggi yang didalamnya mencakup tanaman bijian dan residu dari proses industri bijian serta bahan lain untuk konsumsi manusia. Pelet biasanya terbuat dari komponen bekatul padi halus,tepung jagung/tepung terigu,tetes tebu, garam dan lain-lain. Untuk kebutuhan serat bisa ditambah rumput yang dihancurkan.

Kebutuhan pelet untuk kelinci harus diperhatikan jumlah kebutuhannya :

  • Kelinci dewasa antara 100-140 gram
  •  Kelinci bunting 160-200 gram
  •  Kelinci umur 2,5 – 4 bulan 70 gram
Pemberian pelet tidak boleh berlebihan karena berakibat kegemukan pada kelinci, hal ini akan menganggu kesehatan kelinci iu sendiri. Apabila terjadi kegemukan maka kelinci perlu melakukan diet atau kelinci di umbar diluar kandang biar beraktifitas sehingga kelinci mengeluarkan tinja sesering mungkin.

Dibawah ini contoh komposisi pelet buatan Asep Sutisna Lembang Bandung
A.Pelet tanpa rumput
  •  Ampas tahu 50%
  •  Bekatul 40%
  •  Tepung jagung giling 9%
  •  Mineral ( garam yodium ) 0,5%
  •  Arang aktif (arang batok kelapa/karbon norit ) 0,5%

B.Pelet dengan rumput
  •  Bungkil kelapa 9%
  •  Bekatul 50%
  •  Tepung jagung giling 10%
  •  Bungkil keledai 20%
  •  Rumput kering 10%
  •  Premix 0,5%
  •  Arang aktif (arang batok kelapa/karbon norit ) 0,5%
Berikut komposisi pelet Chandika Rabbit dari sebuah literatur :
1. Kelinci yg sedang dalam masa pertumbuhan,
  • Jagung Giling 62.5%
  • Bungkil Kedele 15%
  • Dedak Halus 20%
  • Tepung Tulang 1% (kalau saya tidak merekomendasikan unsur hewani dalam pakan kelinci)
  • Garam 1.5%
2. Penggemukan (Kelinci pedaging)
  • Jagung Giling 42%
  • Bungkil Kedele 25%
  • Dedak Halus 30%
  • Tepung Tulang 1.5% (kalau saya tidak merekomendasikan unsur hewani dalam pakan kelinci)
  • Garam 1.5%
3. Induk Produktif
  • Jagung Giling 52%
  • Bungkil Kedele 12.5%
  • Dedak Halus 22.5%
  • Tepung Tulang 1.5% (kalau saya tidak merekomendasikan unsur hewani dalam pakan kelinci)
  • Garam 1.5%

Proses pembuatannya..ntar tunggu postingan lanjut setelah diuji coba bahan2 yang mudah didapat pada pertemuan Rabbit Hobbies Community berikutnya.Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman yang mau mencoba membuat pelet
Sumber materi : buku ” Kelinci -pemeliharaan secara ilmiah,tepa dan terpadu ” pengarang fainz manshur dan www.embundaun.wordpress.com

Note:

Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya

Sabtu, 19 Februari 2011

Kelinci Lumpuh


Kali ini saya akan memposting masalah lumpuh pada kelinci. Topic ini sangat menarik setelah saya ditelpon Shelly yang minta advice tentang kelinci temannya yang tiba-tiba lumpuh. Lumpuh adalah salah satu penyakit yang bisa terjadi pada kelinci. Terjadinya lumpuh dapat terjadi secara tiba-tiba.Pagi kelinci nampak sehat siangnya kelinci sudah lumpuh mendadak.
Biasanya lumpuh terjadi pada kelinci yang berusia 2 sampai 3 bln dan kelinci yang baru melahirkan.Penyebab pasti belum begitu jelas namun dari beberapa  literarur penyebab lumpuh bisa diakibatkan oleh bakteri  atau penyebab lain seperti :

-kelinci tersebut kurang minum
-kurang calsium
- terjadi gangguan syaraf
-memakan rumput yang mengandung air embun pagi
- terjadi sembelit
- stress yang berlebihan
- Kaki kejepit alas kandang ( ini kondisi mayoritas yang terjadi di kandang Kelinci Wong Kito)




Cara pengobatanya adalah sbb ;


1) Apabila hal tersebut disebabkan oleh bakteri dapat dilakukan injeksi antibiotik yang mengandung Procaine penicillin G dan Dihydrostreptomycin sulphate (merk dagang dapat diperoleh dengan nama penstrep-400), atau Oxytocyn dengan dosis  0,1 ml per Kg berat badan. dan Vitamin B Komplek
Jika kesulitan mendapatkan obat injeksi atau mungkin Anda kurang paham untuk menggunakan alat suntik, maka bisa memanfaatkan obat oral. Saya sudah mencoba untuk 12 kasus kelinci yang tiba-tiba lumpuh dengan antibiotik yang biasa dipakai manusia yaitu  piroksikam 10 mg 1 tablet ( 1 hari sekali)  selama belum sembuh (biasanya 2 kali pemberian sudah sembuh), atau amoxan/claneksi/cefat, 125 mg pemberian 2 kali sehari,dan ditambah dengan Vitamin B Komplek, dalam 3 kali pemberian obat kelinci sudah sembuh.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, bisa dilakukan teraphy sbb:

1) Beri kehangatan kandang dengan lampu pijar 5  atau 10 watt . Sediakan/beri air minum,beri madu untuk energinya karena biasanya kelinci kurang nafsu makan ( saya biasa memberi asupan susu SGM low lactosa 10 ml yg dibuat secara kental), Pemberian vitamin B12 atau B complex sangat membantu selama masa  penyembuhan.

2) Cara ke dua (optional) adalah parut jahe lalu balurkan ke kaki kelinci, tetapi cara ini belum pernah saya lakukan hanya referensi beberapa peternak di Bandung yg melakukan teraphy seperti ini.

                                              Gbr. Bantu pemberian asupan dengan minumkan susu

3) Untuk membantu dan mempercepat proses penyembuhan adalah dengan meningkatkan stamina selain pemberian madu di atas dapat juga diberi juice Buahvita rasa apel . 

Pengobatan kelinci lumpuh ini hanya berdasarkan pengalaman saya sehingga belum teruji secara emphiris medis,  tetapi Alhamdulillah bisa menyelamatkan banyak kelinci di farm saya.

Note:

Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya
Selasa, 15 Februari 2011

Pembuatan Pupuk Organik dari Urine Kelinci


Dalam kegiatan yang akan dilakukan oleh Rabbit Hobbies Community Palembang salah satu agendanya adalah membentuk Bank Pupuk Organik. Untuk tahap awal pupuk organik yang akan dibuat berbahan dasar urine kelinci yang didapat dari kandang-kandang anggota RHC. Urin kelinci dapat dijadikan sebagai cairan pupuk organik yang sangat bermanfaat untuk tanaman. 

Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan  zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb). 

Cara Membuat Pupuk Organik dari Urin Kelinci :
Sebelum urin tersebut kita manfaatkan, maka sebaiknya urin difermentasikan dulu.  Secara umum fermentasi akan “memperkaya” kandungan bahan kimia yang berguna bagi tanaman sehingga lebih mudah dicerna oleh tanaman karena sudah “matang”.  Selain itu juga baunya sudah tidak menyengat. 

Fermentasi ini  dilakukan supaya hasil/kandungan kimia urin lebih baik, dengan bantuan mikroorganisme fermentasi.  Kita bisa menggunakan bakteri dari genus Saccharomyces yang banyak terdapat pada mollase/tetes tebu, atau lebih praktisnya pakai EM-4 yang banyak dijual di pasar.  
 Mollases/Tetes Tebu

Caranya begini untuk tiap 1 liter urin bisa dicampur dengan  5-10 cc EM-4 ditambah dengan 50-100 gram gula merah/50 cc mollase.  Gula atau mollase ini fungsinya kurang lebih untuk menyediakan makanan bagi mikroba fermenter untuk melakukan proses fermentasi.  Nah, dengan bantuan mikroba fermenter, proses fermentasi dapat dipercepat menjadi sekitar 10-14 hari saja. Jadi prinsip dasarnya starter bakteri EM4 ditambahkan dalam urine, dan agar bakteri dapat berkembang biak ditambahkan larutan gula pekat yang berfungsi sebagai sumber makanan dan energi bagi bakteri.

Percobaan pembuatan Pupuk Organik ini dilakukan pada tanggal 20-2-2011 di Kandang Palembang Rabbitry.

Bahan :

· Urin Kelinci sebanyak 10 liter
· Starter bakteri EM4 sebanyak 0,5 % /liter urin (5 ml/liter urine) Jadi untuk 10 liter urin kelinci harus menyediakan sebanyak 10 X 5 ml larutan EM4 = 50 ml EM4.
· Larutan gula pekat sebanyak 1 % / liter urin (10 ml/liter urine), jadi untuk bahan urin sebanyak 10 liter anda harus menyediakan 10 X 10 ml = 100 ml laurtan gula pekat. Anda bisa menggantikan larutan gula pekat dengan molase (dosis sama).


Peralatan :

· Drum plastik bertutup
· Gelas ukur
· Alat Pengaduk
 
Cara pembuatan :

1. Masukkan 1 Sendok makan gula pasir kedalam gelas berisi sedikit air dan diaduk. Jika gula masih terlarut kita tambahkan lagi sambil terus diaduk, hingga diperoleh larutan air gula yang pekat.
2. Urin kelinci ditempatkan dalam drum plastik
3. Masukkan Starter bakteri EM4 sebanyak 50 ml ke dalam urine, dan aduk rata.
4. Tambahkan larutan gula pekat sebanyak 100 ml sambil diaduk
5. Drum ditutup rapat dan dibiarkan selama 3 minggu agar terjadi proses fermentasi dan degredasi urine sehingga bau urine akan hilang.
6. Setiap 1 minggu sekali Urine diaduk.
7. Setelah 3 minggu Pupuk urine cair yang kaya akan unsur N,P,K ini siap untuk digunakan (ditandai dengan tidak adanya bau).


Cara Penggunaan :

Pupuk urin diencerkan dengan menambahkan air, perbandingan 1 bagian pupuk urin : 1 bagian air, kemudian semprotkan pada daun tanaman. Untuk tanaman hias pengenceran dapat dilakukan dengan perbandingan 1 bagian pupuk urine : 10 bagian air.
Untuk tanaman hias pemberian pupuk seminggu sekali sudah cukup, pemberian sebaiknya dilakukan sekitar jam 09.00 – 10.00 karena pada saat itu stomata daun sedang terbuka.


 Cara sederhana menguji pupuk kimia, pupuk organik, dan pupuk hayati. (A) kontrol, tanpa pemupukan sama sekali. Tanaman terlihat sangat merana. (B) Diberi pupuk kimia, tanaman tetap merana meskipun tumbuh lebih baik. (C) Diberi pupuk organik lain. Hasilnya jauh lebih baik. (D) Diberi pupuk cair organik Tumbuhnya paling baik. (sumber photo http://www.isro.wordpress.com/)


Tahapan selanjutnya dari porject Bank Pupuk Organik adalah melakukan uji laboratorium terhadap kandungan pupuk organik yang sudah jadi untuk mendapatkan data kandungan N,P,K nya sehingga bisa dijadikan pembanding dengan pupuk yang sudah beredar dipasaran.
Pengujian atau aplikasi terhadap pupuk akan dilakukan dengan menyemaikan bibit tanaman yang sama dalam media tanam yang berbeda (satu menggunakan pupuk organik ini dan satu lagi tanpa pupuk).
 
Uji coba dilakukan beberapa kali terhadap berbagai tanaman (dengan berbagai dosis pemberian), sehingga kita tahu persis berapa dosis yang dibutuhkan untuk masing-masing jenis tanaman, jangan lupa mencatat data pertumbuhannya agar kita bisa membandingkan hasilnya. Untuk uji coba ini kebetulan ada anggogat yang akan menjadikannya topik tugas akhir.


Peluang dikomersialkan:


Bila data hasil uji telah lengkap, kita bisa mulai mendesain kemasan dengan mencantumkan komposisi hasil uji laboratorium (bisa dilakukan di Fakultas Pertanian atau Balai Pengkajian Teknologi Pertanian). Setelah itu meski sederhana perlu dibuat brosur dan kartu nama, produk dapat dipromosikan secara door to door atau titip di stand pameran.Tetapi dengan pembuatan pupuk secara kolektif maka penjualan dapat dilakukan dalam skala besar yang bisa ditawarkan ke petani. Catatlah setiap pengalaman tentang keberhasilan konsumen anda untuk dibuat menjadi “Testimoni / kesaksian Konsumen” kalau bisa lengkap dengan foto dan persetujuan yang bersangkutan. Kisaran harga konsumen sekitar Rp. 10.000,- per liter. Gunakan tenaga pemasaran, jangan semua ditangani sendiri…tentunya mereka juga harus ada untung dari bisnis ini. Satu hal lagi jika memanfaatkan jasa pemasaran maka jangan cantumkan alamat dan no telp pada label kemasan, karena orang lain akan malas menjualkan produk anda…sebab konsumen mereka selanjutnya bisa berhubungan langsung dengan anda. Semoga info ini bermanfaat.


Beberapa isi diambil dari : http://sonitarosningsih.wordpress.com/


Bagaimana Dasyatnya Pupuk Organik dari urine kelinci ini,simak artikel di bawah ini :




Pupuk adalah kebutuhan mendasar bagi kelangsungan kegiatan agribisnis. Pupuk bisa jadi mahal bisa pula menjadi barang murah, bahkan mubadzir. Semua tergantung persepsi dan sikap kita terhadapnya.
Bagi peternak yang tak memiliki kebutuhan akan tanaman bisa jadi sampah yang tiada bernilai. Hal ini tentu berbeda dengan para pengelola agribisnis yang setiapkali musim tanam selalu melihat pupuk sebagai barang berharga, saking berharganya bisa pula menjadi sesuatu yang ekseklusif.
Ada banyak jenis pupuk, tetapi dari sekian jenis pupuk kandang, pupuk kelinci yang terdiri dari tahi (feses) dan kencing (urine) dipadukan, ia akan menjadi pupuk handal untuk menghasilkan produksi tanaman.


Satu ekor kelinci yang berusia dua bulan lebih, atau yang beratnya sudah mencapai 1 Kg akan menghasilkan 28,0 g kotoran lunak per hari dan mengandung 3 g protein serta 0,35 g nitrogen dari bakteri atau setara 1,3 g protein. (Spreaadburi dan Yono C. Rahardjo: 1978)
Di dalam kandungan pupuk tersebut, Majalah Domestik Rabbit di Amerika Serikat tahun 1990 silam menyebutkan terdapat kandungan 2,20% Nitrogen, 87% Fosfor , 2,30% Potassium, 36 Sulfur%, 1,26% Kalsium, 40% Magnesium.
Hasil riset tiga peneliti dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak Bogor), Sajimin, Yono C. Rahardjo dan Nurhayati D. Purwantari (2005) menyimpulkan, pupuk kandang dari kotoran kelinci berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan maupun produksi rumput P.maximum dan leguminosa S.hamata setelah 6 kali panen (umur 258 hari). Sedangkan dengan penambahan probiotik pada pupuk kelinci interaksinya telah memberikan pengaruh nyata pada tanaman pakan dan meningkatkan produksi hijauan sebesar 34,8-38,0%.
Menurut penelitian tersebut, “komposisi bahan organik C:N rasio, unsur makro dan mikro lebih tinggi pada pupuk kelinci yang ditambahkan probiotik pada waktu proses dekomposisi. Penggunaan probiotik pada pupuk kelinci untuk tanaman sayuran kentang dan kubis juga berdampak positif di mana dengan perlakukantrichoderma rata-rata produksinya lebih tinggi 16,3% (kentang) dan 5% (kubis) di banding tanaman kontrol.”
Sedangkan pada tabel berikut ini menyebutkan kandungan unsur-unsur dalam feses dan urin kelinci berbanding ternak lainnya sebagai berikut.








Sumber: Trubus (1996). Klaus (1985 dalam Kartadisastra (2001); Baririh, N.R, Wafiatiningsih, I.Sulistyo, R.A. Saptati BPPT Kaltim 2005) Djiman Santoso, jutawan kelinci dari Sleman Yogyakarta sebagaimana ditulis di Tabloid Agrina 29 Nopember 2006 lalu mengatakan, “harga pupuk kotoran kelinci mencapai Rp7.500/kg, sedangkan air kencingnya Rp5.000/liter. Seratus ekor kelinci menghasilkan 25 kg kotoran basah per hari.”


Mereka yang memahami manfaat pupuk kelinci wajar jika kemudian memilihnya sebagai pendorong produktivitas. Mu’tazim Fakkih, peternak kelinci dan penggerak pertanian Serikat Islam di Klaten misalnya, sudah bertahun-tahun memanfaatkan pupuk kelinci.
Sebagaimana diulas dalam Tabloid Kontan 29 April 2009 lalu, Tazim membuktikan pupuk dan urin kelinci membuat tanaman sayuran dan buah lebih netral dan kesegarannya lebih tahan lama. Sayangnya, sekalipun ia memiliki ratusan ekor kelinci, pasokan untuk kegiatan agribisnisnya masih kurang.


Di Negara-negara yang sudah menerapkan proyek agribisnis atau agroindustri seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Spanyol dan lain-lain pupuk kelinci telah memainkan peranan sebagai bagian terpenting menghasilkan tanaman yang baik, termasuk sebagai cara menghasilkan uang paling hebat dalam pasar pertanian modern.


Saking potensialnya, pupuk kelinci justru mendapatkan perhatian yang serius sehingga dalam mendesain kandang harus diperhatikan. Tujuan membuat desain kandang selain untuk menghindari kemubadziran feses dan urin juga untuk tujuan memudahkan pembersihan keduanya. Selamat mencoba.
Faiz Manshur.-Penulis buku Kelinci (pemeliharaan secara ilmiah tepat dan terpadu): dan buku Ternak Uang (panduan bisnis, marketing dan pemberdayaan ternak kelinci).

Note:

Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya
Jumat, 04 Februari 2011

Alat Bantu Pres Ampas Tahu

Alat Pres Ampas Tahu

Dengan semakin berkembangnya kelinci yang ada di kandang tentunya berdampak pada penyediaan pakannya. Volume pakan semakin besar yang dibutuhkan. Ampas tahu merupakan pakan alternative untuk menekan cost produksi. Nah karena kebutuhan pemberian makan ke kelinci menjadi bertambah maka untuk memeras air yang ada di Ampas tahu kalau selama ini dilakukan dengan tangan (manual) maka cukup repot, capek dan butuh waktu lama.
Harus ada solusi untuk itu. Maka di Kandang Palembang Rabbitry (Kelinci Wong Kito) membuat alat bantu sederhana sebagaimana tampak di gambar atas, alat bantu ini memanfaatkan barang sisa pembuatan kandang dan dongkrak mobil yg sudah gak kepakai. Alhamdulillah berfungsi sesuai keinginan dan air yang bisa dikeluarkan dengan tingkat kekeringan Ampas mencapai 90% dan menurut kami ini aman untuk dikonsumsi kelinci (tidak khawatir kelinci akan kembung dan diare karena terlalu banyak kadar air dalam makanannya).
Kalau mau buat yang permanen dengan cara di las, bisa contoh punya Cah Ragil dengan sistem ulir.

Note:

Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya

Selasa, 11 Januari 2011

Penyakit Teleng Pada Kelinci

 

Minggu lalu saya di sms anggota komunitas pecinta kelinci Palembang yang menanyakan gimana cara mengatasi kelincinya yang sakit dengan ciri-ciri, kepala teleng terus kalau berjalan sempoyongan dan terjatuh.

Wah..jadi inget kelincinya Chubby Rabbit Palembang juga pernah mengalami hal sama tetapi sayangnya tidak tertolong lagi. Terus terang saya sendiri belum pernah mengalami kelinci dengan penyakit seperti itu. Terus saya tanya apakah ada gejala hidung atau mulutnya basah.dibalas via sms, ada gejala itu.
Kebetulan saya ada stock obat, dan saya coba tawarkan obat itu dengan dosis yang disesuaikan pada kelinci yang sakit ( kelinci Fuzyloop umur 2 bulanan). Obat berupa serbuk yang dicampur air (kandungan obat : enrofloxacin) dan diminumkan 1 ml per hari selama 5 hari. Alhamdulillah dalam 3 hari kelinci sudah sehat.Eksperimen terhadap obat berhasil dan ini menjadi pengalaman berharga untuk menjaga kelinc-kelinci di kandang kami jika mengalami hal serupa.

Note:

Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya

Mengenal Perlengkapan Injeksi

Bagian-bagian alat suntik 1 ml

Posisi awal alat suntik dengan contoh pengambilan cairan obat 0,4 ml 

Alat suntik yang sudah terisi cairan obat siap digunakan



Cara mengocok botol obat


Buka tutup Obat pada lapisan alumuniumnnya

Tusukkan jarum suntik ke karet tutup botol obat
Cara mengambil obat dari botol

Contoh akan diisi sebanyak 0,4 ml


Isi Syringe sebanyak 0,4 ml

Note:

Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya
Senin, 10 Januari 2011

Bulu Kelinci Rontok akibat Fur Mites


  Kelinci Yang Terkena Fur Mite

Mungkin Anda pernah mengalami dimana keadaan kelinci Anda bulunya rontok seperti gambar di atas. Kalau belum pernah maka artikel ini bisa jadi pengetahuan Anda jika suatu saat mengalami hal ini dan Anda tahu cara mengatasinya. Karena di Kandang saya baru saja mengalami hal ini, dimana bermula dari anakan kelinci umur 3 bulan sebanyak 3 ekor, kemudian menular ke kelinci pejantan umur 1 tahun dan indukan yang sedang bunting.



Mari kita pahami lebih jauh tentang apa penyebab terjadinya kerontokan bulu pada kelinci seperti gambar di atas. Kelinci dapat dijangkiti oleh parasitovorax atau tungau kulit seperti Cheyletiella dan gibbus Leporacarus. Parasit ini ditemui di seluruh dunia dan banyak ditemui pada kelinci, tetapi juga kucing dan anjing.



Parasit Cheyletiella hidup dalam hubungan erat dengan lapisan keratin kulit tetapi mereka tidak bersembunyi ke dalam kulit. Hal ini diduga bahwa tungau mungkin ada asymptomatically dalam jumlah kecil pada kelinci sehat. Perkembangan dari telur menjadi tungau dewasa terjadi pada host kelinci yang sama. Betina bertelur dan tongkat mereka untuk rambut sekitar 3 sampai 4 mm di atas kulit. Siklus hidup memakan waktu sekitar 5 minggu di bawah kondisi yang optimal.






Tanda-tanda klinis

Tungau Fur muncul terkait dengan musim / ketika cuaca menjadi lebih dingin, kurangnya vitamin C akibat stres, atau karena adanya penyakit yang mendasari, yang menekan sistem kekebalan tubuh.

Keberadaan tungau bulu tidak selalu mudah untuk dilihat. Saat ini, parasitovorax Cheyletiella paling mungkin ditemukan pada dorsum dan leher kelinci, dimana hal itu menyebabkan ketombe dan kondisi (gatal) pruritic. Gibbus 
Leporacarus ditemukan terutama pada punggung dan perut. Bulu tungau dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas (gatal).
Tanda-tanda phisik dapat dilihat pada kulit kelinci yang menipis/terjadi kebotakan masal, dan sekilas dapat terlihat seperti adanya ketombe.
 


Diagnosa
Diagnosis yang diperoleh melalui pengamatan mata sangat sulit dan secara visual tidak selalu cukup untuk mengkonfirmasi keberadaan tungau telinga. Deteksi dengan menggores kulit (dangkal jika tungau bulu yang dicurigai, dalam bila tungau menggali/mengorek  yang dicurigai), atau metode aspirasi vakum pada kertas filter. Sampel dari Scraping atau aspirasi harus tersebar pada kaca mikroskop, dilarutkan dalam KOH, dan diperiksa di bawah mikroskop. Great adalah kesempatan untuk melihat setidaknya satu kutu atau larva atau telur. Bulu juga dapat diambil sebagai contoh/sampel, dilarutkan dalam KOH, dan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat  keberadaan telur. Jika tidak ada tungau hadir dalam sampel pertama, tempat-tempat lain pada tubuh harus diperiksa. Jika kehadiran tungau yang menggali dicurigai, tetapi tidak ditemukan setelah menggores kulit dalam, biopsi pada daerah yang dicurigai kutu kutu disarankan.

 Pada Bulu Terlihat Ada serbuk putih



Pengobatan

Tungau Fur dapat dibasmi dengan obat ivermectin. Pemberian obat dapat dilakukan selama 3 kali dengan interval 10-14 hari. Ivermectin juga dapat digunakan secara topikal (langsung pada kulit).Pemberian ivermectine tidak diperbolehkan untuk kelinci yang sedang bunting dan menyusui karena akan sangat berpengaruh pada janin kelinci dan air susu kelinci.

Hati-hati dalam menggunakan obat yang mengandung Fipronil, meskipun fipronil (Frontline ® - Merial) adalah efektif dalam menghilangkan sp Cheyletiella, produsen melarang penggunaan Frontline ® pada kelinci.. Efek samping yang serius (depresi, anoreksia, kejang, kematian) telah diamati pada kelinci, khususnya kelinci muda atau kecil.
Pengobatan dengan cara memandikan tidak efektif membunuh tungau. Selama perawatan lingkungan, kelinci harus dipisahkan/karantina dari koloni kelinci lain untuk meghindari bahaya kontak/penularan.
Note:

Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya