Tempatnya Hobies, Peternak dan Pecinta Kelinci Mencari Info dan Kelinci Berkualitas di Kota Palembang. Kami juga menyediakan Obat-obatan dan pakan kelinci dengan harga yang terjangkau.
cp: Abu Syafwan
email: safwanabu0@gmail.com,
G-talk : safwanabu0@gmail.com,
Facebook : kelinciwongkito atau abu syafwan
phone: 081 220 247 414
Beberapa Gbr di Blog ini ada yg diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya. Tks
0212345545
113-00-0644220-0
Senin, 30 Mei 2011
Flu Pada Kelinci
03.46 |
Diposting oleh
Abu Syafwan |
Edit Entri
Flu, Pilek, Influensa bisa terjadi pada kelinci baik yang masih anakan maupun yang sudah dewasa/indukan. Penyebabnya adalah virus influensa dimana jika kondisi tubuh si kelinci kurang prima, maka flu/pilek ini akan mudah menyerang. Flu/Pilek, biasa ditandai dengan keluarnya cairan dari hidung kelinci (hidung selalu tampak basah), seringnya bersin pada kelinci. Perlu dibedakan ya..kalau yang basah pada bagian mulut, maka itu bukan karena Flu/Pilek tetapi itu akibat gangguan pernafasan ( bisa bronchitis, pernafasan akut,CRD)..
Flu/Pilek dapat disembuhkan, dan berdasarkan pengalaman di peternakan Kelinci Wong Kito, adalah sebagai berikut :
1. Secara traditional : - usapkan pada bagian hidung remasan bawang putih, - minumkan vitamin C atau bisa saja juice buah yang banyak mengandung vit C - jemur di panas matahari pagi
2. Menggunakan obat kelinci : biasanya saya menggunakan Flumovet F atau enrofloxacin (merk dagang bisa enroten berupa sediaan bubuk atau limoxin berupa injeksi)
Berikut saya cuplikkan shaing tulisan dari Raf's Bunnies Rabbitry di status FB KHAS
Tadi pagi anakan usia 1 bulan ketahuan kena pilek. Karena masih bercampur dg induk dan saudaranya maka minumannya saya berikan enrofloxacin 0,1 ml : 0,5 Ltr air mnum. Selain itu Saya jg mencampur enrofloxacin 0,1 ml : 0,5 L air minum dan saya taruh di gelas, kmudian saya spet pagi 2x1 ml. Siang 1x1 ml dan sore td 1x 1 ml. Hal tsb saya lakukan ( spet lsg ke anakan ) sbg langkah antisipasi jika Do'i ga mau minum. Malam ini saya cek, pileknya ga keluar kaya td pagi, dah mengering dan nafsu makan cukup stabil ( td pagi smpat ga mau makan rumputnya, siang sudah mau makan rumput, malam ini mau makan rumput dan pelet ). ;)
Silahkan pilih cara mana yang memungkinkan Anda lakukan, dan jangan lupa berdo'a untuk kesembuhan kelinci kesayangan Anda. Salam Kelinci luar Biasa.
Mengenal Pakan Kelinci
03.06 |
Diposting oleh
Abu Syafwan |
Edit Entri
Makanan kelinci yang baik adalah yang terdiri dari sayuran hijau, jerami, biji-bijian, umbi dan konsentrat. Makanan hijau yang diberikan antara lain semacam rumput lapangan, limbah sayuran seperti kangkung dan wortel, daun pepaya, daun talas dan lain-lain. Sayuran hijau yang akan diberikan pada kelinci ini kalau bisa telah dilayukan dan jangan dalam keadaan segar. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret.
Bentuk makanan lain bisa juga berupa jerami atau rumput awetan yang dipotong menjelang berbunga. Rumput ini dikeringkan secara bertahap sehingga kandungan gizinya tak rusak. Bisa juga berbentuk biji-bijian yang berfungsi sebagai makanan penguat. Sedangkan untuk makanan jenis umbi-umbian seperti ubi jalar, singkong dan lainnya dapat diberikan kepada kelinci sebagai makanan.
Konsentrat juga diperlukan dalam tambahan makanan kelinci. Berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi yang diberikan dan mempermudah penyediaan makanan. Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai makanan tambahan penguat, kalau makanan pokoknya sayuran hijau. Konsentrat untuk makanan kelinci dapat berupa pellet (makanan buatan dari pabrik), bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu atau gaplek.
Sumber: Kelinci Lucu
Macam-macam Pakan Alami Kelinci
Makluk hidup memerlukan makanan untuk bertahan hidup, begitu juga dengan kelinci memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Ada berbagai macam jenis pakan kelinci yaitu pelet, wortel, ketela pohon, daun-daunan dan rumput-rumputan. Jadi alternatif untuk pakan kelinci ini sangat banyak tersedia di alam apalagi di Indonesia, yang memiliki tanah yang subur merupakan surga bagi tanaman yang tumbuh dengan subur dan melimpah. Kali ini akan dijelaskan mengenai jenis pakan kelinci berupa daun-daunan dan rumput-rumputan sebagai berikut :
Daun Pepaya (Carica papaya L.)
Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5 -10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.
Daun Pepaya ini mempunyai manfaat yang penting untuk mengobati kelinci yang susah makan atau juga baik untuk regenerasi pertumbuahan tulang khususnya ketika kelinci yang masih umur 1 bulan sampe 3 bulan, jadi apabila kelinci mengalami kelumpuan di sebabkan karena kekurangan zat besi, dengan di kasih pakan daun pepaya ini nantinya akan menambah kekurangan zat besi tersebut.
Daun Legetang
Daun ini biasanya tumbuh di kebun-kebun atau tegalan, dimana tanahnya sudah di olah dulu apalagi kalau tanah tersebut di tanami ketela pohon atau jagung. Jenis pakan ini sangat baik untuk makanan kelinci karena kalau kita cium aromanya wangi. Apabila pakan ini di kasihkan dalam jumlah banyak tidak akan menimbulkan masalah buat kelinci, justru kesukaan adalah daun ledetang ini.
Daun pisang
Khususnya adalah daun pisang saba yang dijadikan pakan kelinci, pakan ini biasa diberikan apabila kelinci kekurangan serat, yang mengakibatkan kelinci mencret.Akan tetapi jangan terlalu banyak dalam memberi pakan, diberikan untuk campuran saja.
Daun Rambanan
Jenis ini tumbuh dengan cara merambat seperti tanaman kacang-kacangan atau gulma-gulma yang merambat pada pohon-pohonan, pakan ini lumayan baik untuk kelinci karena memiliki kandungan air yang tidak banyak.
Daun Ketela Pohon
Kita kenal daun ini biasa di gunakan untuk di sayur atau buat lalapan, kelinci juga doyan jenis pakan ini, tapi tidak begitu suka diberikan sebagai selingan atau campuran saja
Daun Kangkung
Kandungan air dalam kangkung lumayan banyak, sehingga apabila di berikan dalam jumlah banyak harus dilayukan dulu gunanya untuk mengurangi kandungan air dalam daun kangkung karena kalau tidak dilayunkan dulu dapat mengakibatkan mencret pada kelinci dan pakan ini jangan sering di berikan karena air kencingnya akan bau pesing.
Daun Lontop (daun umbi jalar)
Daun umbi jalar memiliki kandungan air yang lumayan banyak, tapi lebih banyak dari daun kangkung. Biasanya kelinci suka banget dengan pakan ini, tapi jangan terlalu banyak karena mengandung air yang lumayan banyak, namun demikian apabila di berikan dalam jumlah banyak terlebih dahulu harus di layuakan agar kandungan airnya sedikit berkurang.
Rumputan
Biasa di temukan area persawahan, jenis pakan ini tersedia sangat melimpah akan tetapi kelinci tidak begitu suka namun demikian bisa dijadikan sebagai makanan selingan saja
sumber : http://kelinci3rabbitry.blogspot.com/2011/02/makanan-pakan-kelinci.html
Pisang
Semua jenis pisang yang sudah matang dapat digunakan sebagai pakan kelinci. Dan pisang merupakan pengganti rumput yang banyak mengandung serat, sehingga bagus untuk pencernaan kelinci.
Sayur-sayuran
Ampas Tahu, Tepung Jagung, Dedak halus
Ampas tahu sangat baik digunakan untuk pakan kelinci, dimana ampas tahu diperas airnya terlebih dahulu. Ampas tahu bisa diberikan langsung sebagai paka atau dicampur dengan dedak, tepung jagung, bungkil kedelai menjadi semacam kosentrtat.
Ampas Tahu
Kandungan apa aja yang ada pada ampas tahu ?Protein 23,55%, lemak 5,54%, karbohidart 26,92%, abu 17,03%, serat kasar 16,53% , air 10,43% ( data : kementerian negara risetdan teknologi )
Bagimana Cara penyajian ?
- Karena kandungan air pada ampas tahu banyak maka peras ampas tahu sampai kenyal
- Pastikan tempat pakan bersih dari kotoran dan pakan habis sebelum 3- 4 jam , apabila lebih alangkah baiknya dibuang sisa makanan tersebut
- Komposisi pakan ampas tahun setiap 1kg : ampas tahu sudah diperas 1 kg, bekatul padi 1/2 kg, jagung giling 1/2 kg dan kalsium khusus untuk hewan pemakan rumput 1/2 sendok teh.
Tepung Jagung
Dedak halus
Bekatul/dedak padi bukan ketan ya, karena dedak ketan akan lengket yang mengganggu pecernaan kelinci. Bagaimana cara penyajiannya ?- Bekatul/dedak dicampur dengan air secukupnya , jangan terlalu banyak air
- Pastikan tempat pakan bersih dan tidak tercampur dengan kotoran, apabila ada sisa makanan lebih dari 3 jam sebaiknya dibuang
- Komposisi pembuatan untuk 1 kg bekatul/dedak : bekatul 1 kg , tepung jagung/dedak gandum 1/2 kg, garam sepucuk sendok teh, kalsium khusus untuk ewan pemakan rumput 1/2senok teh ( cat ; garam dan kalsium tidak terlalu penting, karena kelinci mendapatkan mineral dari rumput, sedangkan kalisum dari makanan lain
- Kandungan Bekatul kasar ( kulitgabah yang bercampur dengan pecahan padi ) ; protein 13,2 – 27,3 %, lemak 17 – 22,9% , serat 9,5 – 13,2 %, Abu 9,2 – 11,5%, N bebas 39,6 – 60,8%, Pati 16,1%, Gula 6,4 – 6,5 % dan juga Vit BKompleks ( B1, B2, B3, B5, B6 dan B 15 )
Tata Cara Pemberian Pakan Kelinci
02.47 |
Diposting oleh
Abu Syafwan |
Edit Entri
Kelinci memiliki kemampuan biologis yang tinggi, selang beranak pendek, mampu beranak banyak, dapat hidup dan berkembang biak dari limbah pertanian dan hijauan (TEMPLETON, 1968). Tersedianya hijauan berupa rumput, leguminosa, berbagai jenis herba, dan limbah sayuran seperti daun wortel, kobis serta limbah pertanian seperti dedak, onggok, ampas tahu dan lain-lain di daerah beriklim tropis seperti Indonesia, merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan kelinci.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi yang benar tentang tatalaksana pemberian pakan pada ternak kelinci sehingga dapat dipakai sebagai acuan oleh peternak dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak kelinci guna menunjang agribisnis ternak kelinci yang efisien dan menguntungkan.
KEBUTUHAN GIZI
Pemberian pakan harus mengacu kepada kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh kelinci. Berdasarkan tiga sumber referensiv(LEBAS, 1980 dalam CHEEKE, 1987; CHEEKE, 1987; ENSMINGER, 1991) kebutuhan zat gizi pakan bervariasi. Menurut CHEEKE (1987), kebutuhan protein kelinci berkisar antara 12−18%, tertinggi pada fase menyusui (18%) dan terendah pada dewasa (12%), kebutuhan serat kasar induk menyusui, bunting dan muda (10−12%), kebutuhan serat kasar kelinci dewasa (14%) sedangkan kebutuhan lemak pada setiap periode pemeliharaan tidak berbeda (2%) (Tabel 1).
KEBUTUHAN BAHAN KERING
Jumlah pakan yang diberikan harus memenuhi jumlah yang dibutuhkan oleh kelinci sesuai dengan tingkat umur/bobot badan kelinci. Pemberian pakan ditentukan berdasarkan kebutuhan bahan kering. Jumlah pemberian pakan bervariasi bergantung pada periode pemeliharaan dan dan bobot badan kelinci (Tabel 2). Kebutuhan bahan kering pakan berdasarkan periode pemeliharaan berturut-turut muda bobot badan 1,8−3,2 kg (112−173 g/ekor/hari), dewasa bobot badan 2,3−6,8 kg (92−204 g/ekor/hari), induk bunting bobot badan 2,3−6,8 kg (115−251 g/ekor/hari) dan induk menyusui dengan 7 anak bobot badan 4,5 kg (520 g/ekor/hari). (NRC, 1977 dalam ENSMINGER, 1991).
PEMILIHAN JENIS BAHAN PAKAN
SITORUS (1982) melaporkan hijauan merupakan bahan pakan utama yang diberikan oleh peternak kelinci di Jawa dengan jumlah pemberian mencapai 80–90% dari total ransum. Jenis-jenis hijauan yang dapat diberikan sabagai pakan kelinci diantaranya rumput lapangan, sintrong, babadotan lalakina, jukut loseh, daun ubi jalar, daun pisang, daun singkong, daun wortel, daun kangkung, kobis, daun turi dan lamtoro.
Hasil penelitian SUDARYANTO (1984) terhadap beberapa hijauan yang diberikan pada kelinci, melaporkan bahwa ketela rambat dan rumput lapangan merupakan hijauan yang paling baik untuk diberikan pada kelinci. Dari hasil pengamatannya terdapat petunjuk untuk menggunakan hijauan ketela rambat dalam bentuk kering, sehingga jumlah konsumsi bahan kering dapat terjamin. Selanjutnya SARTIKA (1988) melaporkan daun wortel mempunyai potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pakan kelinci di daerah padat penduduk (lahan sempit) seperti di perkotaan.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan bahan pakan berasal limbah pertanian yang tersedia, murah dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh kelinci. RAHARDJO et al. (2004) melaporkan bahwa diantara bahan pakan inkonvensional yang tersedia daun rami (Boehmeria nivea L Goud) yang memiliki kandungan protein cukup tinggi (18,97%) dan ampas teh dengan kandungan protein 17,57% dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kelinci. Selanjutnya dikemukakan RAHARDJO et al. (2004) bahwa daun rami dapat dimanfaatkan sampai sekitar 30% dari total ransum, sehingga biaya pakan menjadi lebih rendah. Sementara ampas teh dapat diberikan sampai 40% dari total ransum, namun kinerja tertinggi dicapai pada tingkat pemberian 10%.
Konsentrat untuk bahan pakan kelinci dapat berupa pellet (pakan buatan pabrik), atau campuran beberapa bahan pakan diantaranya dedak, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka, bulgur, pakan starter ayam, ubi jalar dan ubi kayu. Pemilihan jenis bahan konsentrat tergantung kepada tujuan, sistem pemeliharaan dan ketersediaan bahan pakan di masing-masing daerah.
POLA PEMBERIAN PAKAN
Imbangan hijauan dan konsentrat
Untuk mendukung kecukupan gizi yang seimbang pemberian hijauan perlu diimbangi dengan konsentrat. Pada peternakan kelinci intensif hijauan diberikan 60–80%, sisanya konsentrat. Ada juga yang memberikan 60% kosentrat dan sisanya hijauan (SARWONO,2002). Pakan komersial bentuk pellet yang merupakan campuran hijauan dan kosentrat pada peternakan intensif dibuat dengan imbangan 50–60% hijauan, 50–40% konsentrat (ENSMINGER, 1991). Dalam kaitannya dengan pemberian kosentrat, RAHARDJO et al. (2004) melaporkan hasil penelitiannya pada ternak kelinci Rex yang diberi rumput lapang ad libitum (100%) dan rumput lapang ad libitum ditambah konsentrat, hasil penelitian menunjukkan bahwa performans produksi terbaik ditunjukkan oleh pemberian rumput lapang ad libitum + 60 g kosentrat dengan pertambahan bobot badan sebesar 1191 g/ekor, selama 12 minggu sedangkan pada ternak kelinci yang diberikan rumput lapang ad libitum tanpa konsentrat, pertambahan bobot badannya hanya sebesar 610 g/ekor dalam waktu yang sama.
Bentuk pakan yang diberikan pada kelinci bergantung pada tujuan dan sistem pemeliharaan. Pada beberapa peternakan intensif memformulasikan hijauan dan konsentrat dalam bentuk “pellet” sehingga komposisi bahan keringnya lebih akurat dan peternak tidak perlu lagi memberikan hijuan dalam bentuk segar atau tambahan pakan lain.
Namun kendalanya bagi peternak kecil biaya proses pembuatan pellet ini cukup mahal. Untuk kondisi peternak kecil di pedesaan pemberian pakan dengan mengutamakan pemberian beragam jenis hijauan dan limbah sebagai tambahan seperti dedak, ampas tahu, onggok dan limbah pertanian lainnya adalah alternatif yang paling memungkinkan dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak kelinci secara efisien.
Pemberian hijauan
Sebelum diberikan pada ternak hijauan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu dengan cara membiarkan/diangin-anginkan pada ruangan sekitar kandang. Zat toksik pada beberapa hijauan seperti adanya HCN pada daun singkong dapat membahayakan kesehatan ternak. Melalui proses pelayuan zat toksik yang terkandung pada hijauan dapat dikurangi. Selain itu pelayuan dapat menurunkan kadar air hijauan yang sangat basah, dimana hijauan yang basah dapat mengakibatkan kembung (bloat) dan mencret (enteritis) pada kelinci (BELANGER, 1977).
Diantara jenis hijauan ada yang sangat bergetah bahkan ada struktur hijauan yang dapat menyebabkan gatal-gatal dan merusak mulut kelinci (SITORUS et al., 1982). Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan pencacahan. Pencacahan dilakukan dengan memotong-motong hijauan sepanjang 2−3 cm dengan cara manual atau mekanis. Melalui proses pencacahan tekstur hijauan yang kasar dan getah hijauan dapat dikurangi.
Pemberian konsentrat
Konsentrat yang akan diberikan dipilih dari bahan yang disukai, mudah didapat dan tersedia secara kontinu. Konsentrat harus bersih, tidak rusak, tidak berjamur. Konsentrat diberikan pada tempat pakan yang mudah dijangkau oleh kelinci. Tempat pakan harus selalu dijaga kebersihannya, sisa pakan yang sudah berjamur segera dibuang.
Kecuali bentuk pellet atau crumble, konsentrat bentuk all mash (tepung) sebaiknya dicampur dengan air panas atau diseduh kemudian dikepal-kepal, selain bermanfaat untuk membunuh organisme penyebab penyakit yang mungkin ada, juga dapat mengaktifkan enzym inhibitor yang dapat mengurangi kualitas dari konsentrat tersebut (KRATZER dan PAYNE, 1977 dalam SITORUS et al., 1982). Sebaliknya pemberian konsentrat kering menyebabkan kelinci sering berbangkis dan menyebabkan intake makanan rendah.
Kelinci yang mendapat pakan dari gandum yang telah dikukus menunjukkan pertumbuhan lebih cepat (LEBAS, 1976 dalam LANG, 1981).
Pemberian air minum
Air sangat diperlukan untuk melancarkan makanan dalam saluran pencernaan, terlebih lagi terkait dengan produksi susu bagi induk yang sedang menyusui (SANFORD, 1979). Air minum diberikan secara adlibitum. Pemberian dapat dilakukan dengan menyediakan tempat minum pada masing-masing kandang. Pada beberapa peternakan intesif air minum diberikan dengan sistem nipple yang diinstalasikan pada masing-masing kandang.
Untuk kondisi pedesaan tempat minum dapat dibuat dari bahan yang murah dan mudah didapat misalnya dari bahan plastik yang dilapisi semen sebagai pemberat agar tidak mudah tumpah.
Waktu pemberian pakan
Walaupun pakan kelinci diberikan secara tak terbatas (ad libitum), namun pemberian secara berangsur angsur dengan pengaturan waktu yang tepat akan lebih mengefisienkan dan mengefektifkan jumlah pakan yang diberikan. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari. Konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar pkl 10:00 setelah pembersihan kandang dan 1/3 bagian hijauan diberikan pada siang hari sekitar pkl 13:00 dan 2/3 bagian hijauan diberikan pada sore hari sekitar pkl 18:00.
Mengingat kelinci termasuk binatang malam (noctural), dimana aktivitasnya lebih banyak dilakukan pada malam hari, maka pemberian volume pakan terbanyak pada sore hari sampai malam hari. HARSOJO (1988) melaporkan kelinci yang diberi pakan dari pkl 18:00–06:00 bobot badannya lebih tinggi dibanding kelinci yang diberi pakan dari pkl. 06:00–18:00.
KESIMPULAN
Penerapan tatalaksana pemberian pakan secara keseluruhan yang meliputi pemilihan jenis bahan pakan, pemenuhan jumlah kebutuhan dan pengaturan pola pemberian pakan secara tepat sangat menuntut kesungguhan peternak dalam melaksanakannya.
Bahan-baku pakan sebaiknya yang tersedia dan mudah diperoleh di daerah pemeliharaan dengan harga murah. Produktivitas ternak kelinci dapat dioptimalkan guna menunjang pengembangan agribisnis ternak kelinci yang efisien dan menguntungkan.
Sumber:
Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci
TATALAKSANA PEMBERIAN PAKAN UNTUK MENUNJANG AGRIBISNIS TERNAK KELINCI
DEDI MUSLIH, I WAYAN PASEK, ROSSUARTINI dan BRAM BRAHMANTIYO
Balai Penelitian Ternak, PO Box. 221, Bogor 16002
Talaksana pemberian pakan yang berorientasi pada kebutuhan kelinci dan ketersediaan bahan pakan merupakan upaya yang tepat untuk meningkatkan produktivitas ternak kelinci. Tatalaksana pemberian pakan meliputi pemilihan jenis bahan baku pakan, pemenuhan jumlah kebutuhan dan pola pemberian pakan.
Kebutuhan protein pada kelinci berkisar antara 12 s/d 18%. Tertinggi pada fase menyusui (18%) dan terendah pada dewasa (12 %). Kebutuhan bahan kering pakan berdasarkan periode pemeliharaan berturut-turut muda bobot 1,8−3,2 kg (112−173 g/ekor/hari), dewasa bobot 2,3−6,8 kg (92−204 g/ekor/hari), induk bunting bobot 2,3−6,8 kg (115-251 g/ekor/hari) dan induk menyusui dengan 7 anak bobot 4,5 kg (520 g/ekor/hari).Jenis-jenis hijauan yang dapat diberikan sebagai pakan kelinci diantaranya rumput lapangan, daun ubi jalar, daun singkong, daun wortel, daun kangkung, kobis, daun turi dan lamtoro, dedak, bungkil kelapa, ampas tahu, ampas tapioka, ubi jalar, dan ubi kayu merupakan bahan pakan produk pertanian yang dapat diberikan pada ternak kelinci. Diantara bahan pakan inkonvensional, daun rami dengan tingkat pemberian sampai 30 % dan ampas teh dengan tingkat pemberian 40%, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan kelinci.
Pelayuan dan pencacahan pada hijauan merupakan perlakuan terbaik sebelum diberikan pada ternak. Perebusan atau pencampuran dengan air panas pada konsentrat dapat meningkatkan kualitas pakan dan mempercepat pertumbuhan kelinci. Waktu pemberian pakan yang paling baik adalah pkl 18:00–06:00 WIB.Pemberian air minum secara ad libitum (secara bebas dan terus menerus sampai kelinci itu berhenti sendiri sesuai keinginan) dapat memperlancar proses pencernaan. Melalui penerapan tatalaksana pemberian pakan secara keseluruhan yang meliputi pemilihan jenis bahan pakan, pemenuhan jumlah kebutuhan dan penerapan pola pemberian pakan, produktivitas ternak kelinci dapat ditingkatkan guna menunjang agribisnis ternak kelinci yang efisien dan menguntungkan.
Pakan merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya produktivitas ternak. Penerapan tatalaksana pemberian pakan, yang berorientasi pada kebutuhan kelinci dan ketersediaan bahan pakan, merupakan upaya yang tepat untuk meningkatkan produktivitas ternak kelinci secara efisien.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan, melalui penerapan tatalaksana pemberian pakan berdasarkan ketersediaan sumber bahan pakan yang meliputi pemilihan jenis bahan pakan, pemenuhan jumlah kebutuhan, dan pengaturan pola pemberian pakan produktivitas ternak kelinci dapat ditingkatkan (SUDARYANTO, 1984; SARTIKA, 1988; HARSOJO, 1988; RAHARDJO et al., 2004).
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi yang benar tentang tatalaksana pemberian pakan pada ternak kelinci sehingga dapat dipakai sebagai acuan oleh peternak dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak kelinci guna menunjang agribisnis ternak kelinci yang efisien dan menguntungkan.
KEBUTUHAN GIZI
Pemberian pakan harus mengacu kepada kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh kelinci. Berdasarkan tiga sumber referensiv(LEBAS, 1980 dalam CHEEKE, 1987; CHEEKE, 1987; ENSMINGER, 1991) kebutuhan zat gizi pakan bervariasi. Menurut CHEEKE (1987), kebutuhan protein kelinci berkisar antara 12−18%, tertinggi pada fase menyusui (18%) dan terendah pada dewasa (12%), kebutuhan serat kasar induk menyusui, bunting dan muda (10−12%), kebutuhan serat kasar kelinci dewasa (14%) sedangkan kebutuhan lemak pada setiap periode pemeliharaan tidak berbeda (2%) (Tabel 1).
KEBUTUHAN BAHAN KERING
Jumlah pakan yang diberikan harus memenuhi jumlah yang dibutuhkan oleh kelinci sesuai dengan tingkat umur/bobot badan kelinci. Pemberian pakan ditentukan berdasarkan kebutuhan bahan kering. Jumlah pemberian pakan bervariasi bergantung pada periode pemeliharaan dan dan bobot badan kelinci (Tabel 2). Kebutuhan bahan kering pakan berdasarkan periode pemeliharaan berturut-turut muda bobot badan 1,8−3,2 kg (112−173 g/ekor/hari), dewasa bobot badan 2,3−6,8 kg (92−204 g/ekor/hari), induk bunting bobot badan 2,3−6,8 kg (115−251 g/ekor/hari) dan induk menyusui dengan 7 anak bobot badan 4,5 kg (520 g/ekor/hari). (NRC, 1977 dalam ENSMINGER, 1991).
PEMILIHAN JENIS BAHAN PAKAN
SITORUS (1982) melaporkan hijauan merupakan bahan pakan utama yang diberikan oleh peternak kelinci di Jawa dengan jumlah pemberian mencapai 80–90% dari total ransum. Jenis-jenis hijauan yang dapat diberikan sabagai pakan kelinci diantaranya rumput lapangan, sintrong, babadotan lalakina, jukut loseh, daun ubi jalar, daun pisang, daun singkong, daun wortel, daun kangkung, kobis, daun turi dan lamtoro.
Hasil penelitian SUDARYANTO (1984) terhadap beberapa hijauan yang diberikan pada kelinci, melaporkan bahwa ketela rambat dan rumput lapangan merupakan hijauan yang paling baik untuk diberikan pada kelinci. Dari hasil pengamatannya terdapat petunjuk untuk menggunakan hijauan ketela rambat dalam bentuk kering, sehingga jumlah konsumsi bahan kering dapat terjamin. Selanjutnya SARTIKA (1988) melaporkan daun wortel mempunyai potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pakan kelinci di daerah padat penduduk (lahan sempit) seperti di perkotaan.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan bahan pakan berasal limbah pertanian yang tersedia, murah dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh kelinci. RAHARDJO et al. (2004) melaporkan bahwa diantara bahan pakan inkonvensional yang tersedia daun rami (Boehmeria nivea L Goud) yang memiliki kandungan protein cukup tinggi (18,97%) dan ampas teh dengan kandungan protein 17,57% dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kelinci. Selanjutnya dikemukakan RAHARDJO et al. (2004) bahwa daun rami dapat dimanfaatkan sampai sekitar 30% dari total ransum, sehingga biaya pakan menjadi lebih rendah. Sementara ampas teh dapat diberikan sampai 40% dari total ransum, namun kinerja tertinggi dicapai pada tingkat pemberian 10%.
Konsentrat untuk bahan pakan kelinci dapat berupa pellet (pakan buatan pabrik), atau campuran beberapa bahan pakan diantaranya dedak, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka, bulgur, pakan starter ayam, ubi jalar dan ubi kayu. Pemilihan jenis bahan konsentrat tergantung kepada tujuan, sistem pemeliharaan dan ketersediaan bahan pakan di masing-masing daerah.
POLA PEMBERIAN PAKAN
Imbangan hijauan dan konsentrat
Untuk mendukung kecukupan gizi yang seimbang pemberian hijauan perlu diimbangi dengan konsentrat. Pada peternakan kelinci intensif hijauan diberikan 60–80%, sisanya konsentrat. Ada juga yang memberikan 60% kosentrat dan sisanya hijauan (SARWONO,2002). Pakan komersial bentuk pellet yang merupakan campuran hijauan dan kosentrat pada peternakan intensif dibuat dengan imbangan 50–60% hijauan, 50–40% konsentrat (ENSMINGER, 1991). Dalam kaitannya dengan pemberian kosentrat, RAHARDJO et al. (2004) melaporkan hasil penelitiannya pada ternak kelinci Rex yang diberi rumput lapang ad libitum (100%) dan rumput lapang ad libitum ditambah konsentrat, hasil penelitian menunjukkan bahwa performans produksi terbaik ditunjukkan oleh pemberian rumput lapang ad libitum + 60 g kosentrat dengan pertambahan bobot badan sebesar 1191 g/ekor, selama 12 minggu sedangkan pada ternak kelinci yang diberikan rumput lapang ad libitum tanpa konsentrat, pertambahan bobot badannya hanya sebesar 610 g/ekor dalam waktu yang sama.
Bentuk pakan yang diberikan pada kelinci bergantung pada tujuan dan sistem pemeliharaan. Pada beberapa peternakan intensif memformulasikan hijauan dan konsentrat dalam bentuk “pellet” sehingga komposisi bahan keringnya lebih akurat dan peternak tidak perlu lagi memberikan hijuan dalam bentuk segar atau tambahan pakan lain.
Namun kendalanya bagi peternak kecil biaya proses pembuatan pellet ini cukup mahal. Untuk kondisi peternak kecil di pedesaan pemberian pakan dengan mengutamakan pemberian beragam jenis hijauan dan limbah sebagai tambahan seperti dedak, ampas tahu, onggok dan limbah pertanian lainnya adalah alternatif yang paling memungkinkan dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak kelinci secara efisien.
Pemberian hijauan
Sebelum diberikan pada ternak hijauan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu dengan cara membiarkan/diangin-anginkan pada ruangan sekitar kandang. Zat toksik pada beberapa hijauan seperti adanya HCN pada daun singkong dapat membahayakan kesehatan ternak. Melalui proses pelayuan zat toksik yang terkandung pada hijauan dapat dikurangi. Selain itu pelayuan dapat menurunkan kadar air hijauan yang sangat basah, dimana hijauan yang basah dapat mengakibatkan kembung (bloat) dan mencret (enteritis) pada kelinci (BELANGER, 1977).
Diantara jenis hijauan ada yang sangat bergetah bahkan ada struktur hijauan yang dapat menyebabkan gatal-gatal dan merusak mulut kelinci (SITORUS et al., 1982). Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan pencacahan. Pencacahan dilakukan dengan memotong-motong hijauan sepanjang 2−3 cm dengan cara manual atau mekanis. Melalui proses pencacahan tekstur hijauan yang kasar dan getah hijauan dapat dikurangi.
Pemberian konsentrat
Konsentrat yang akan diberikan dipilih dari bahan yang disukai, mudah didapat dan tersedia secara kontinu. Konsentrat harus bersih, tidak rusak, tidak berjamur. Konsentrat diberikan pada tempat pakan yang mudah dijangkau oleh kelinci. Tempat pakan harus selalu dijaga kebersihannya, sisa pakan yang sudah berjamur segera dibuang.
Kecuali bentuk pellet atau crumble, konsentrat bentuk all mash (tepung) sebaiknya dicampur dengan air panas atau diseduh kemudian dikepal-kepal, selain bermanfaat untuk membunuh organisme penyebab penyakit yang mungkin ada, juga dapat mengaktifkan enzym inhibitor yang dapat mengurangi kualitas dari konsentrat tersebut (KRATZER dan PAYNE, 1977 dalam SITORUS et al., 1982). Sebaliknya pemberian konsentrat kering menyebabkan kelinci sering berbangkis dan menyebabkan intake makanan rendah.
Kelinci yang mendapat pakan dari gandum yang telah dikukus menunjukkan pertumbuhan lebih cepat (LEBAS, 1976 dalam LANG, 1981).
Pemberian air minum
Air sangat diperlukan untuk melancarkan makanan dalam saluran pencernaan, terlebih lagi terkait dengan produksi susu bagi induk yang sedang menyusui (SANFORD, 1979). Air minum diberikan secara adlibitum. Pemberian dapat dilakukan dengan menyediakan tempat minum pada masing-masing kandang. Pada beberapa peternakan intesif air minum diberikan dengan sistem nipple yang diinstalasikan pada masing-masing kandang.
Untuk kondisi pedesaan tempat minum dapat dibuat dari bahan yang murah dan mudah didapat misalnya dari bahan plastik yang dilapisi semen sebagai pemberat agar tidak mudah tumpah.
Waktu pemberian pakan
Walaupun pakan kelinci diberikan secara tak terbatas (ad libitum), namun pemberian secara berangsur angsur dengan pengaturan waktu yang tepat akan lebih mengefisienkan dan mengefektifkan jumlah pakan yang diberikan. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari. Konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar pkl 10:00 setelah pembersihan kandang dan 1/3 bagian hijauan diberikan pada siang hari sekitar pkl 13:00 dan 2/3 bagian hijauan diberikan pada sore hari sekitar pkl 18:00.
Mengingat kelinci termasuk binatang malam (noctural), dimana aktivitasnya lebih banyak dilakukan pada malam hari, maka pemberian volume pakan terbanyak pada sore hari sampai malam hari. HARSOJO (1988) melaporkan kelinci yang diberi pakan dari pkl 18:00–06:00 bobot badannya lebih tinggi dibanding kelinci yang diberi pakan dari pkl. 06:00–18:00.
KESIMPULAN
Penerapan tatalaksana pemberian pakan secara keseluruhan yang meliputi pemilihan jenis bahan pakan, pemenuhan jumlah kebutuhan dan pengaturan pola pemberian pakan secara tepat sangat menuntut kesungguhan peternak dalam melaksanakannya.
Bahan-baku pakan sebaiknya yang tersedia dan mudah diperoleh di daerah pemeliharaan dengan harga murah. Produktivitas ternak kelinci dapat dioptimalkan guna menunjang pengembangan agribisnis ternak kelinci yang efisien dan menguntungkan.
Sumber:
Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Kelinci
TATALAKSANA PEMBERIAN PAKAN UNTUK MENUNJANG AGRIBISNIS TERNAK KELINCI
DEDI MUSLIH, I WAYAN PASEK, ROSSUARTINI dan BRAM BRAHMANTIYO
Balai Penelitian Ternak, PO Box. 221, Bogor 16002
Minggu, 29 Mei 2011
Kelinci Tidak Mau Makan, Ada apa ?
19.03 |
Diposting oleh
Abu Syafwan |
Edit Entri
Pecinta kelinci baik yang sudah lama memeliharanya maupun pemula pernah mengalami kondisi seperti ini. Saya coba membuat coretan disini, yang mudah-mudahan bisa membantu para pecinta kelinci. Coretan ini sepertinya perlu saya buat karena begitu seringnya saya mendapat pertanyaan dari temen-temen penghobby kelinci.
Kelinci yang biasanya ceria, makan banyak tetapi tiba-tiba mengalami penurunan nafsu makannya bahkan ada yang ekstrim dengan tidak menyentuh makan sama sekali. Penanganan yang harus dilakukan adalah dengan melihat apa penyebabnya terlebih dahulu.
Kondisi mogok makan kelinci bisa disebabkan faktor stress, faktor psikologis, bosan dengan menu yang ada atau ada gejala penyakit yang dideritanya.
Kita Coba urai sedikit
1. Faktor Stress, lho koq bisa. Kelinci adalah hewan yang gampang sekali stress yang diakibatkan oleh faktor eksternal (predator seperti kucing, anjing, bising seperti suara kucing yang berantem/kawin, suara gonggongan anjing , kondisi kandang).Stress juga bisa terjadi pada kelinci dalam perjalanan jauh. Sehingga jika kondisi stress yang cukup tinggi akan menyebabkan kelinci mogok makan.
2. Faktor psikologis, kelinci tidak mau makan biasanya pada saat kehamilan tua atau menjelang beranak. Beberapa kelinci dalam 2 atau 3 hari sebelum melahirkan akan tampak gelisah dan malas makan. Begitu juga ketika sehabis melahirkan biasanya pada 2 sampai 3 hari akan terjadi kondisi tidak mau makan.
3. Faktor penyakit, ada beberapa penyakit yang menyebabkan nafsu makan menurun seperti scabies yang sudah parah, furmate, cacingan. Kembung merupakan penyakit menakutkan bagi pemelihara kelinci karena dapat menyebabkan kematian, dan kondisi kembung ini biasanya terdeteksi dengan gejala kelinci tidak mau makan, posisi badan selalu membungkuk menahan perut sakit, perut membesar. Penyakit lain adalah diare/mencret, kalau kelinci sudah dalam kondisi diare akut makan terkadang hanya dalam hitungan jam saja kelinci sudah mati. Setelah pulih dari diare juga dapat mengakibatkan kelinci malas makan.
Nah..kira-kira gimana penanganannya jika 3 faktor tersebut sudah bisa kita pastikan ya...Ok tunggu ya nanti kita lanjutkan lagi.
1. Jika kelinci tidak mau makan karena stress sebenernya tidak terlalu bermasalah karena dalam beberapa hari dia akan pulih kembali. Namun perlu juga dibantu dengan meberinya minum madu, gula merah, atau bisa juga dicoba madu yang diminumkan langsung ke kelincinya. Khsusus stress yg disebabkan oleh gangguan eksternal, ya faktor gangguannya yang perlu diminimalkan.
2. Kondisi mau beranak atau pasca beranak, menyebabkan kelinci mogok makan. tetapi hal ini tidaklaha membahayakan, asal pakan rumput atau pakan yang disukai kelinci serta air minum tetap tersedia.
3. Jika faktor penyakit yang menjadi pemicu tidak mau makannya kelinci, maka perlu diobati penyakit tsb.
Nah..dari beberapa kriteria tsb kalau tidak ada tanda-tanda penyakit tetapi kelinci tidak mau makan biasanya saya antisipasi dengan pemberian obat anti kembung (bisa permethyl, enroten, atau obat manusia spt waisan, promaag,antangin cair) + madu. Anda juga bisa memberi Vitamin B12 (beli aja vit dari IPI yang murah), Untuk memancing nafsu makannya lagi bisa diakali dengan pemberian buah apel sebesar 1 sendok makan atau juice buah vita rasa aple, bisa juga diberi buah pisang masak. Biasanya langsung oke.Selamat mencoba.
Kelinci yang biasanya ceria, makan banyak tetapi tiba-tiba mengalami penurunan nafsu makannya bahkan ada yang ekstrim dengan tidak menyentuh makan sama sekali. Penanganan yang harus dilakukan adalah dengan melihat apa penyebabnya terlebih dahulu.
Kondisi mogok makan kelinci bisa disebabkan faktor stress, faktor psikologis, bosan dengan menu yang ada atau ada gejala penyakit yang dideritanya.
Kita Coba urai sedikit
1. Faktor Stress, lho koq bisa. Kelinci adalah hewan yang gampang sekali stress yang diakibatkan oleh faktor eksternal (predator seperti kucing, anjing, bising seperti suara kucing yang berantem/kawin, suara gonggongan anjing , kondisi kandang).Stress juga bisa terjadi pada kelinci dalam perjalanan jauh. Sehingga jika kondisi stress yang cukup tinggi akan menyebabkan kelinci mogok makan.
2. Faktor psikologis, kelinci tidak mau makan biasanya pada saat kehamilan tua atau menjelang beranak. Beberapa kelinci dalam 2 atau 3 hari sebelum melahirkan akan tampak gelisah dan malas makan. Begitu juga ketika sehabis melahirkan biasanya pada 2 sampai 3 hari akan terjadi kondisi tidak mau makan.
3. Faktor penyakit, ada beberapa penyakit yang menyebabkan nafsu makan menurun seperti scabies yang sudah parah, furmate, cacingan. Kembung merupakan penyakit menakutkan bagi pemelihara kelinci karena dapat menyebabkan kematian, dan kondisi kembung ini biasanya terdeteksi dengan gejala kelinci tidak mau makan, posisi badan selalu membungkuk menahan perut sakit, perut membesar. Penyakit lain adalah diare/mencret, kalau kelinci sudah dalam kondisi diare akut makan terkadang hanya dalam hitungan jam saja kelinci sudah mati. Setelah pulih dari diare juga dapat mengakibatkan kelinci malas makan.
Nah..kira-kira gimana penanganannya jika 3 faktor tersebut sudah bisa kita pastikan ya...Ok tunggu ya nanti kita lanjutkan lagi.
1. Jika kelinci tidak mau makan karena stress sebenernya tidak terlalu bermasalah karena dalam beberapa hari dia akan pulih kembali. Namun perlu juga dibantu dengan meberinya minum madu, gula merah, atau bisa juga dicoba madu yang diminumkan langsung ke kelincinya. Khsusus stress yg disebabkan oleh gangguan eksternal, ya faktor gangguannya yang perlu diminimalkan.
2. Kondisi mau beranak atau pasca beranak, menyebabkan kelinci mogok makan. tetapi hal ini tidaklaha membahayakan, asal pakan rumput atau pakan yang disukai kelinci serta air minum tetap tersedia.
3. Jika faktor penyakit yang menjadi pemicu tidak mau makannya kelinci, maka perlu diobati penyakit tsb.
Nah..dari beberapa kriteria tsb kalau tidak ada tanda-tanda penyakit tetapi kelinci tidak mau makan biasanya saya antisipasi dengan pemberian obat anti kembung (bisa permethyl, enroten, atau obat manusia spt waisan, promaag,antangin cair) + madu. Anda juga bisa memberi Vitamin B12 (beli aja vit dari IPI yang murah), Untuk memancing nafsu makannya lagi bisa diakali dengan pemberian buah apel sebesar 1 sendok makan atau juice buah vita rasa aple, bisa juga diberi buah pisang masak. Biasanya langsung oke.Selamat mencoba.
Minggu, 22 Mei 2011
Penyakit Mata Pada Kelinci
19.24 |
Diposting oleh
Abu Syafwan |
Edit Entri
Penyakit mata pada kelinci sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis penyakit yang sama pada manusia. Mulain dari iritasi ringan, katarak sampai kepada kebutaan. Saat ini pengobatan penyakit mata pada kelinci menggunakan obat mata yang biasa dipakai untuk manusia.
Penyakit mata yang sering menerpa kelinci adalah iritasi ringan (mata merah, berair), iritasi sedang ( mata merah, selalu mengeluarkan kotoran/belekan). Obat mata Cendo Xytrol biasanya cukup membantu untuk mengatasi gangguan penyakit mata ini. Dosisnya 1 - 2 tetes yang diteteskan langsung ke mata selama 3 hari. (jika dalam waktu 3 hari tidak menunjukkan hasil atau perubahan, maka jangan diteruskan karena jika diteruskan akan menyebabkan kondisi kerusakan selaput mata yang parah ( bisa terjadi kebutaan).
Jika sakit mata dengan gejala belekan dan tidak bisa diatasi dengan obat mata cendo, maka bisa dicoba obat mata yang berupa salep (kandungan antibiotiknya berbeda seperti terramycin)
Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya
Langganan:
Postingan (Atom)